P
|
uji syukur pada saat ini penulis boleh di mampukan
Tuhan Yesus untuk membaca buku yang berjudul “Penggenapan
Dan Penerapan Penebusan” yang ditulis oleh John Murray, serta melalui pertolongan Roh Kuduslah maka penulis
dapat membuat karya tulis berupa laporan bacaan ini.
·
Keharusan pendamaian
Alkitab
memberitahukan bahwa kasih Allah yang merupakan sumber mengalirnya perdamaian
itu terekspresikan, merupakan kasih yang berbeda dari pada kasih yang lain.
Allah menunjukkan kasihnya kepada manusia oleh karena Kristus telah mati untuk
manusia, ketika manusia masih berdosa. Kasih Allah yang menjadi sumber pancaran
pendamaian ini bukanlah kasih biasa; kasih ini adalah kasih yang memilih dan
kasih yang menentukan dari sejak semula (predestinasi). Allah adalah kasih, dan
hal itu bersifat keharusan, merekat dan kekal. Jadi kasih Allah merupakan
penyebab atau sumber pendamaian. Berkenaan dengan karya keselamatan yang Allah
rancangkan bagi manusia ada 2 keharusan yaitu keharusan hipotesis dan keharusan
konsekuensi. Keharusan hipotesis ialah berpegang bahwa Allah dapat memberikan
pengampunan dosa dan menyelamatkan orang percaya tanpa pendamaian ataupun
pemuasan, cara lain terbuka bagi Allah karena semua hal mungkin bagi-Nya.
Keharusan Konsekuensi absolute ialah kehendak atau dekrit Allah untuk
menyelamatkan manusia merupakan anugerah yang bebas dan berdaulat dengan
berdasarkan etikat baiknya telah memilih sebagian orang untuk mendapat hidup
yang kekal berada dalam suatu keharusan melalui pengorbanan Anak-Nya yang
tunggal.
·
Natur Pendamaian
Karya
Kristus adalah suatu ketaatan. Untuk mengungkapkan natur pendamaian Alkitabb
memakai beberapa kategori diantaranya: Pengorbanan, propisiasi, rekonsiliasi.
Penebusan oleh Kristus melalui pengorbanan dirinya bagi penebusan dosa maka ia
adalah seorang imam, ia tidak dikorbankan orang lain melainkan ia mengorbankan
dirinya sendiri. Propisiasi merupakan upaya Kristus mendamaikan murka Allah dan
menjadikan Allah terdamaikan dengan umat-Nya. Rekonsiliasi berhubungan dengan
metode ilahi kepada Kristus untuk memulihkan manusia kepada perkenanan-Nya.
·
Kesempurnaan Pendamaian
Yang
termasuk didalamnya ada beberapa hal: obyektifitas sejarah, finalitas. Objektif
sejarah: di dalam perdamaian, ada sesuatu yang digenapi secara penuh satu kali
untuk selamanya, tanpa partisipasi atau kontribusi manusia. Finalitas: pendamaian
adalah karya yang sempurna, tidak diulangi dan tidak boleh pernah terjadi lagi.
Yesus memenuhi semua tuntutan yang ditimbulkan oleh dosa-dosa manusia dan ia
menghasilkan semua manfaat yang membawa kepada dan digenapkan di dalam
kebebasan kemuliaan anak-anak Allah.
·
Jangkauan Perdamaian
Kristus
mati bagi semua orang. Ia adalah pendamai untuk segala dosa manusia, dan bukan
untuk dosa manusia saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia (1 Yohanes 2:2).
Penebusan berarti Kristus membayar dan mengadakan penebusan. Konsep pendamaian
universal sebenarnya juga memiliki pendamaian “yang terbatas”, yakni terbatas
dalam arti sifat esensial dari pendamaian itu sendiri. Tetapi iman injili tidak
menerima hal itu. Doktrin pendamaian terbatas yang masih dipertahankan adalah
doktrin yang membatasi penebusan hanya
kepada mereka yang mewarisi hidup yang kekal, yaitu untuk pilihan. Mereka yang
untuknya Kristus mati adalah mereka dan hanya mereka saja, yang mati di dalam
dosa dan hidup bagi kebenaran. Kristus telah mati untuk semua orang, supaya
mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia
yang telah mati dan yang telah dibangkitkan untuk mereka (Rm. 6:8). Kristus menebus
manusia bagi Allah dengan darah-Nya, ia memberikan diri-Nya sendiri sebagai
korban untuk melepaskan manusia dari semua pelanggaranya.
·
Ordo Terapan.
Dalam
penerapan penebusan terdapat beberapa rangkaian tindakan dan proses yang
memiliki urutan disebut juga dengan ordo. Urutan (ordo) dalam penerapan
penebusan harus dipertahankan dan tidak bisa dibolak balik tanpa merusak
pengertian dari ayat-ayat tersebut. Dalam Roma 8:30 terdapat tiga tindakan dari
penerapan penebusan, yaitu: panggilan, pembenaran dan pemuliaan. Ini juga
merupakan ordo tahapan seturut dengan pengaturan ilahi. Ordo penerapan
penebusan berdasarkan pertimbangan dapat disusun: panggilan, regenerasi,
konversi, iman, pertobatan, pembenaran, adopsi, penyucian, ketekunan, pemuliaan.
·
Panggilan Efektif
Dalam
penerapan penebusan terdapat panggilan efektif Allah kepada orang-orang yang
berdosa yang telah mati karena pelanggaran dan dosa-dosa mereka. Dalam Perjanjian
Baru terdapat panggilan yang membawa manusia masuk ke dalam kondisi
keselamatan, dan dengan demikian bersifat efektual. Beberapa sumber dalam
panggilan efektif diantaranya: Allah sebagai sumber, dan Allah bapa yang
menjadi agen khusus dari panggilan Efektif ini. Allah Bapa yang secara khusus
dan dengan cara yang terbuka memanggil dengan efektif melalui anugerah-Nya.
Selain efektif, panggilan ini juga bersifat kekal. “sebab Allah tidak menyesali
kasih karunia dan panggilan-Nya” (Rm 11:29). Pola-pola panggilan efektif:
berasal dari maksud yang sudah ditetapkan secara pasti, bersifat kekal,
dijalankan oleh Kristus.
·
Regenerasi.
Dalam
hal ini Allah menyebabkan terjadinya perubahan yang radikal dan menyeluruh,
suatu perubahan yang tidak dapat dijelaskan hanya dalam pengertian kombinasi,
permutahsi atau akumulasi dari semua sumber manusiawi, melainkan suatu
perubahan yang tidak lain adalah suatu ciptaan baru oleh Dia, yang telah
memanggil dari apa yang tidak ada menjadi ada. Hal ini, dengan satu kata yang
disebut sebagai regenerasi. Ungakapan kelahiran oleh Roh Kudus merupakan
kelahiran yang mempunyai karakter Ilahi dan supranatural. Dan hal ini bisa
terjadi karena Roh Kudus menjadi sumber dan agennya.
·
Iman dan Pertobatan
Iman
bukanlah tindakan Allah; bukan Allah yang percaya kepada Kristen demi untuk
keselamatan, tetapi orang berdosalah yang percaya. Memang karena anugerah Allah
seseoarang bisa percaya, tetapi iman adalah aktivitas dari pihak manusia dan
hanya dipihak manusia saja. Di dalam iman manusia menerima dan bersandar hanya
kepada Kristus, untuk mendapat penebusan juga. Beberapa jaminan iman
diantaranya terdapat tawaran Injil yang Universal (lengkap, bebas, dan tanpa
batas), kecocokan dan kecukupan yang dinyatakan oleh Juruselamat. Dalam
naturnya iman adalah pengetahuan, keyakinan, dan kebersandaran.
Pertobatan
kedalam hidup adalah anugerah keselamatan, dimana seorang berdosa keluar dari
pengertian dosa-dosanya yang sesungguhnya, dan menerima kemurahan Allah di
dalam Kristus, yang dengan kesedihan dan kebencian yang sungguh terhadap
dosanya, telah berpaling darinya kepada Allah, dalam arti yang sepenuhnya,
sambil berusaha keras mengikuti ketaatan yang baru. Pertobatan meliputi
perubahan hati, pikiran, dan kehendak.
·
Pembenaran
Kebenaran
bahwa Allahlah yang membenarkan manusia. Manusia tidak mampu membenarkan
dirinya sendiri. Pembenaran bukanlah pembelaan manusia atau akibat dari proses
usaha memaafkan diri. Bahkan pembenaran bukanlah penyataan atau perasaan yang
lebih baik sebagai akibat dari pengakuan dosa. Alkitab mengatakan bahwa manusia
dibenarkan oleh iman, atau melalui iman, atau atas iman, tetapi tidak pernah manusia
dibenarkan berdasarkan iman atau dikarenakan oleh iman. Pembenaran bukan
disebabkan oleh karena kebenaran atau perbuatan manusia; pembenaran bukan
sebagai hasil kerja (Rm 3:20, 4:2, Gl 2:16, 3:11, Fl 3:9), namun dibenarkan
oleh karena Kasih Karunia.
·
Adopsi
Regenerasi
adalah pembaharuan hidup manusia untuk menjadi serupa dengan Allah. Melalui
adopsi orang-orang tersebut diangkat menjadi anak-anak Tuhan Allah yang
mahakuasa. Mereka diperkenalkan sebagai keluarga Allah dan mendapat bagian di
dalamnya. Orang yang di adopsi oleh Allah maka Ia menjamin bahwa mereka bukan
hanya memiliki kuasa dan hak istimewa sebagai anak-anakNya, tapi juga mendapat
natur dan keadaan yang sesuai dengan status itu. Adopsi merupakan tindakan
memindahkan seseorang dari keluarga asing ke dalam keluarga Allah. Adopsi juga
berkenaan dengan status kebapaan Allah dalam relasinya dengan manusia.
·
Penyucian
juga
merupakan aspek penerapan penebusan. Semua dosa di dalam orang percaya
berlawanan dengan kesucian Allah. Kehadiran dosa di dalam diri orang percaya
mencakup juga konflik di dalam hati dan hidupnya. Namun sekalipun dosa itu
masih ada ia tidak lagi berkuasa atas hidupnya. Manusia bukanlah menyucikan
diri manusia sendiri, namun Allah
sendiri. Penyucian juga merupakan proses yang ditarik dari lingkup hidup
kesadaran orang percaya. Penyucian ini meliputi konsentrasi, minat, hati, akal
budi, kehendak dan maksud untuk mendapatkan hadiah panggilan sorgawi dari Allah
di dalam Yesus Kristus. Penyucian adalah penyucian dari pribadi yang sudah
diperbaharui menjadi serupa dengan Allah di dalam pengetahuan kebenaran dan
kesucian.
·
Ketekunan
Dalam
doktrin ketekunan orang suci dengan keras mengingatkan manusia bahwa hanya
orang-orang yang bertekun hingga pada akhirnya yang betul-betul orang suci.
Ketekunan berarti pengikatan pribadi manusia dengan pengabdian yang paling
sungguh dan mendalam ke dalam sarana-sarana yang ditetapkan Allah demi untuk
mencapai maksud penyelamatan-Nya. Mereka yang dapat dilihat sebagai orang suci
adalah orang-orang yang dipanggil oleh Yesus Kristus; mereka yang dibenarkan
oleh iman dalam Yesus Kristus.
·
Kesatuan dengan Kristus
Orang
yang berada di dalam Kristus maka keselamatan-Nya terjamin oleh karena darah
penebusan Kristus. Hanya di dalam Kristus umat Allah dicipta baru, di dalam Kristus
juga setiap orang percaya meninggal (tertidur di dalam Kristus), di dalam Kristus
juga umat Allah akan di bangkitkan dan dipermuliakan (Kr.15:22, Rm 8:17).
Kesatuan dengan Kristus bersifat Spiritual (di kerjakan oleh Roh Kudus),
bersifat mistik (rahasia sejak kekal, oleh kehendak Allah dinyatakan melalui Alkitab)
·
Pemuliaan
Pemuliaan
merupakan puncak dan kesempurnaan penebusan dari keseluruhan pribadi, yaitu
ketika integritas tubuh dan roh umat Allah telah diubahkan seturut gambar dari
penebus yang telah bangkit, yang telah ditinggalkan dan dipermuliakan. Hal itu
terjadi ketika setiap tubuh kehinaan mereka diubah seperti tubuh kemuliaan Kristus
(Fl 3:21). Pemuliaan adalah satu peristiwa yang akan berdampak pada semua umat
Allah secara besama-sama disatu titik waktu tertentu di dalam realisasi maksud
penebusan Allah. Pemuliaan dikaitkan dan diikatkan dengan kedatangan Kristus di
dalam kemuliaanNya, serta dikaitkan dan terikat dengan pembaharuan ciptaan.
No comments:
Post a Comment