Friday, February 8, 2013



HIV/AIDS
Ø  APA ITU HIV/AIDS?
Tentu sebagian banyak orang sudah sering mendengar tentang HIV/AIDS. Istilah-istilah ini bahkan sering muncul diberbagai media masa dan ada banyak juga aktifis-aktifis yang membentuk komunitas anti HIV/AIDS tersebut. Pada tanggal 01 Desember juga umat manusia memperingati hari AIDS sedunia. Namun tidaklah lengkap bila orang-orang pernah mendengar istilah HIV/AIDS saja tanpa mengertia apa yang dimaksud degan istilah-istilah tersebut. Dalam pembahasan ini pembaca akan memahami dengan jelas apa yang dimaksud oleh istilah-istilah tersebut dengan kata-kata yang sederhana dalam karya tulis ini.
v    HIV
Merupakan singkatan dari Human Immuncodeficiency Virus yang merupakan virus pemusnah kekebalan tubuh.[1] Virus tersebut adalah jenis kuman yang masuk kedalam sel tubuh manusia dan menghentikan kemampuan tubuh manusia untuk melawan penyakit. Sasaran utama virus ini adalah subpopulasi sel limfosil yang disebut sel T4 penolong (T4 Helper Cell) yang sangat penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit.[2]  HIV menginfeksi dan membunuh sel T4 penolong sehingga menyebabkan hilangnya komunikasi antar sel system. Tidak heran jika ketika HIV tersebut sudah menyerang tubuh maka pertahanan tubuh menjadi menurun juga kekebalan tubuh terhadap penyakit.
v    AIDS
Merupakan singkatan dari  Acquired Immunodefiency Syndrome yang merupakan akhir dari proses infeksi dari virus HIV.[3] Dalam hal ini bakteri berupa virus HIV yang sangat berbahaya tersebut terus bekerja dalam tubuh manusia hingga akhir dari proses tersebut dinama AIDS. Borrong menulikan bahwa AIDS Adalah penyakit menular yang disebabkan virus.[4] Tentu bukan semua penyakit yang disebabkan oleh virus dapat dikatakan sebagai AIDS. Lebih jelas Lydia menerangkan bahwa AIDS adalah kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau menurunnya system kekebalan tubuh seseorang.[5] Berarti AIDS juga dapat dikatakan bahwa penyakit menular akibat hilangnya atau menurunnya system kekebalan tubuh terhadap HIV.
Dalam tubuh manusia, sel-sel darah berfungsi melawan dan membunuh kuman atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Jika seorang mengidap HIV maka virus ini menghancurkan sel-sel darah putih, maka ia tidak lagi mampu melawan kuman penyakit dan mudah terserang penyakti infeksi lain. Aids juga bukan penyakit keturunan, tetapi didapat karena terinfeksi HIV. Penyakit tersebut dapat merusak perut, usus, kulit, otak dan otot.[6]
 
Ø  BAGAIMANA MUNCULNYA DAN CARA PENULARANNYA?
AIDS adalah suatu penyakit yang mengerikan, satu dari penyakit di Dunia yang membunuh hampir setiap orang terkena kuman penyebabnya. Setiap penyakit yang terdapat didalam tubuh manusia sudah pasti ada suatu penyebabnya. Dalam pembahasan berikut ini akan terdapat beberapa penjelasan munculnya HIV/AIDS serta bagaimana cara penularannya.
Borrong menuliskan bahwa kasus AIDS pertama dilaporkan pada tahun 1981 oleh pusat pengawasan penyakit Amerika Serikat (U.S. Center for Disease Control), virus ini berkembang dengan cepat.[7]  Barangkali virus ini sudah lama munculnya, namun pada tahun tersebut barulah di laporkan. Tidak diketahui secara pasti kapan mulai munculnya penyakit tersebut dan siapa yang mula-mula terjangkit virus tersebut, namun yang pasti virus tersebut berkembang dengan cepat.
HIV menyebar pada umumnya melalui hubungan seksual, namun juga cara lain misalnya transfusi darah, kehamilan ibu, dan alat suntik.[8] Dalam hal ini selama hubungan seksual berlangsung, baik homoseksual maupun heterosekual HIV ditularkan melalui hubungan seks (dari orang pengidap HIV kepada pasangan seksnya), melalui suntukan (dengan transfusi suntukan, atau alat penusuk kulit yang menyebabkan pendarahan), dan dari ibu kepada bayi yang dilahirkan. Penularan-penularan ini kemungkinan besar bisa terjadi apa bila pengidap HIV melakukan kontak/terlibat secara langsung.
Ada yang beranggapan bahwa jika bersentuhan dengan orang yang mengidap HIV akan tertular oleh penyakit tersebut. Namun itu tidak benar karena hanya kemungkinan kecil saja orang yang bersentuhan, berpegangan tangan atau bahkan berpelukan akan tertular HIV. Burns menuliskan bahwa penularan hanya terjadi melalui cairan air mani, cairan vagina, cairan dileher rahim atau melalui pertukaran darah dan bukan melalui persinggungan air liur.[9] Jadi penyakit ini tidak dengan sembarangan menular tetapi dengan hal-hal tertentu yang membuat penyakit itu mudah menular.
Ø  TANDA-TANDA YANG DIALAMI OLEH PENDERITA HIV/AIDS
Setiap penyakit sudah pasti akan menimbulkan tanda-tanda bahwa seseorang telah mengidap suatu jenis penyakit tertentu yaitu sebuah peristiwa yang tidak biasa dialami semula dan yang menandakan akan terjadinya sesuatu (penyakit). Demikian halnya dengan penyakit HIV/AIDS yang juga memiliki tanda-tanda tertentu bagi korban yang mengalaminya. Biasanya setelah 5-10 tahun seseorang tertular HIV, penderita mulai menunjukkan gejala bermacam-macam penyakit yang muncul karena rendahnya daya tahan tubuh.[10] Sebagaimana pengertian AIDS, bahwa seseorang dapat dikatakan terkena penyakit HIV bila ia terdapat beberapa gejala-gejala tersebut.
Dalam bukunya Lydia  menuliskan bahwa perjalanan HIV menjadi AIDS terdapat 5 tahapan penyakit, masing-masing menunjukan gejala-gejala tersendiri, sebagai berikut:
1)      Tahap awal infeksi HIV; gejalanya mirip influenza.
2)      Tahap tanpa gejala; tidak menunjukkan gejala tetapi tes darah ditemukan antibody HIV+, dapat berlangsung bertahun-tahun (5-7 th).
3)      Tahap ARC (AIDS Related Complex); muncul gejala-gejala AIDS yaitu demam, penurunan berat badan, kelemahan tubuh, pembesaran kelenjar, diare, batuk dan sesak napas, kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan, sakit tenggorokan dan pendarahan.
4)      Tahap AIDS; muncul infeksi lain yang berbahaya (TBC, jamur dll).
5)      Tahap gangguan otak/susunan saraf pusat.[11]
Dari beberapa tahapan penyakit HIV tersebut sungguh sangat berbahaya. Ketika sel darah putih yang berfungsi sebagai untuk melawan kuman penyakit sudah diserang oleh virus HIV, maka ia tidak mampulagi melawan kuman penyakit sehingga penderita akan mudah diserang oleh berbagai penyakit hingga akhirnya dapat meninggal.

Ø  PANDANGAN/TANGGAPAN GEREJA DAN ALKITAB?
Banyak orang beranggapan bahwa penyakit HIV/AIDS adalah penyakit kutukan dari Allah. Apakah penyakit tersebut benar-benar kutukan dari Allah? Hal tersebut akan dibahas dalam pokok pembahasan ini.
Memang biasanya AIDS selalu dihubungkan dengan prilaku seksual yang abnormal, yakni akibat pergaulan seksual diluar pernikahan yang sah. Beberapa orang berpendapat, Allah mengutuk prilaku seksual melalui AIDS. Namun demikian dapat juga dilihat dengan teliti bahwa penularan AIDS tidak saja terjadi melalui prilaku seksual. Dalam hal ini Yewangoe memberikan tanggapan bahwa; “berdasarkan statistic, kematian 480.000 bayi setiap tahun di Afrika merupakan akibat epidemic AIDS.”[12] Penemuan tersebut berdasarkan data statistic dapat membantu setiap orang untuk dapat menyingkapi hal ini. Haruskah kematian bayi yang belum bisa berhubungan seks disimpulkan sebagai kutukan Tuhan?  
Dampat yang tragis dari kasus HIV/AIDS ini banyak yang menimbulkan keprihatinan. Brotosudarmo mengutib tulisan dari Benn yang mengatakan bahwa;
 dengan keprihatinan tersebut, Central Committee Dewan Gereja Dunia yang telah mengadakan sidang di Jhonnesburg pada tahun 1994, menugaskan grup konsultasi tentang AIDS agar mengadakan studi secara komprehensif. Komite tersebut memusatkan perhatiannya pada isu teologi dan etika yang berkaitan dengan wabah AIDS dan mengadakan pelayanan pastoral dan penyuluhan dalam gereja.[13]
            Sebagai orang kristen ketika menyingkapi persoalan yang demikian memang membutuhkan hikmat bukan dengan sembarangan mengeluarkan stetmen yang justru membuat penderita HIV/AIDS semakain menderita dengan keadaannya. Dengan membentuk suatu badan yang khusus menangani penderita HIV/AIDS berupa pelayanan konseling pastoral bahkan mengadakan penyuluhan di berbagai gereja berkenaan dengan bahayanya HIV/AIDS ini juga cukup membantu penderita bahkan mencegah HIV/AIDS.
            Mencegah bahkan menolong penderita HIV/AIDS yang merasa tertolak dan diasingkan merupakan wajud tanggapan gereja terhadap kasus HIV/AIDS, karena wabah ini bukan hanya masalah statistic saja melainkan mempengaruhi kemiskinan dan membuka peluang terjadinya pelanggaran HAM, menghancurkan hati dan mendatangkan perusakan pada tubuh dan jiwa penderita. Seorang kristen memiliki kewajiban untuk menolong penderita HIV/AIDS yang juga sebagai wujud kasih kepada sesama, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Gal 6:2)



[1] R.M. Drie S. Brotosudarmo, ETIKA KRISTEN untuk PERGURUAN TINGGI, (Yogyakarta: ANDI, 2007), 137
[2] Robert P. Borrong, Etika Seksual, (Bandung: Ink Media, 2006), 102.
[3] Ibid…137.
[4] Ibid…103.
[5] Lydia H. Martono, Pencegahan Dan Penanggulangan Penyalah Gunaan Narkoba Berbasis Sekolah, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),  115.
[6] Ibid…103
[7] Ibid…101-102
[8] Ibid…105.
[9] Jim Burns, Arahkan dengan Jitu, (Jakarta: Departemen Penerbitan I.H.O, 1997), 201.
[10] Ibid…115.
[11] Ibid…115
[12] ………………..?????
[13] Ibid…141.

Paper: "HIV/AIDS & PANDANGAN GEREJA"



HIV/AIDS
Ø  APA ITU HIV/AIDS?
Tentu sebagian banyak orang sudah sering mendengar tentang HIV/AIDS. Istilah-istilah ini bahkan sering muncul diberbagai media masa dan ada banyak juga aktifis-aktifis yang membentuk komunitas anti HIV/AIDS tersebut. Pada tanggal 01 Desember juga umat manusia memperingati hari AIDS sedunia. Namun tidaklah lengkap bila orang-orang pernah mendengar istilah HIV/AIDS saja tanpa mengertia apa yang dimaksud degan istilah-istilah tersebut. Dalam pembahasan ini pembaca akan memahami dengan jelas apa yang dimaksud oleh istilah-istilah tersebut dengan kata-kata yang sederhana dalam karya tulis ini.
v    HIV
Merupakan singkatan dari Human Immuncodeficiency Virus yang merupakan virus pemusnah kekebalan tubuh.[1] Virus tersebut adalah jenis kuman yang masuk kedalam sel tubuh manusia dan menghentikan kemampuan tubuh manusia untuk melawan penyakit. Sasaran utama virus ini adalah subpopulasi sel limfosil yang disebut sel T4 penolong (T4 Helper Cell) yang sangat penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit.[2]  HIV menginfeksi dan membunuh sel T4 penolong sehingga menyebabkan hilangnya komunikasi antar sel system. Tidak heran jika ketika HIV tersebut sudah menyerang tubuh maka pertahanan tubuh menjadi menurun juga kekebalan tubuh terhadap penyakit.
v    AIDS
Merupakan singkatan dari  Acquired Immunodefiency Syndrome yang merupakan akhir dari proses infeksi dari virus HIV.[3] Dalam hal ini bakteri berupa virus HIV yang sangat berbahaya tersebut terus bekerja dalam tubuh manusia hingga akhir dari proses tersebut dinama AIDS. Borrong menulikan bahwa AIDS Adalah penyakit menular yang disebabkan virus.[4] Tentu bukan semua penyakit yang disebabkan oleh virus dapat dikatakan sebagai AIDS. Lebih jelas Lydia menerangkan bahwa AIDS adalah kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau menurunnya system kekebalan tubuh seseorang.[5] Berarti AIDS juga dapat dikatakan bahwa penyakit menular akibat hilangnya atau menurunnya system kekebalan tubuh terhadap HIV.
Dalam tubuh manusia, sel-sel darah berfungsi melawan dan membunuh kuman atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Jika seorang mengidap HIV maka virus ini menghancurkan sel-sel darah putih, maka ia tidak lagi mampu melawan kuman penyakit dan mudah terserang penyakti infeksi lain. Aids juga bukan penyakit keturunan, tetapi didapat karena terinfeksi HIV. Penyakit tersebut dapat merusak perut, usus, kulit, otak dan otot.[6]
 
Ø  BAGAIMANA MUNCULNYA DAN CARA PENULARANNYA?
AIDS adalah suatu penyakit yang mengerikan, satu dari penyakit di Dunia yang membunuh hampir setiap orang terkena kuman penyebabnya. Setiap penyakit yang terdapat didalam tubuh manusia sudah pasti ada suatu penyebabnya. Dalam pembahasan berikut ini akan terdapat beberapa penjelasan munculnya HIV/AIDS serta bagaimana cara penularannya.
Borrong menuliskan bahwa kasus AIDS pertama dilaporkan pada tahun 1981 oleh pusat pengawasan penyakit Amerika Serikat (U.S. Center for Disease Control), virus ini berkembang dengan cepat.[7]  Barangkali virus ini sudah lama munculnya, namun pada tahun tersebut barulah di laporkan. Tidak diketahui secara pasti kapan mulai munculnya penyakit tersebut dan siapa yang mula-mula terjangkit virus tersebut, namun yang pasti virus tersebut berkembang dengan cepat.
HIV menyebar pada umumnya melalui hubungan seksual, namun juga cara lain misalnya transfusi darah, kehamilan ibu, dan alat suntik.[8] Dalam hal ini selama hubungan seksual berlangsung, baik homoseksual maupun heterosekual HIV ditularkan melalui hubungan seks (dari orang pengidap HIV kepada pasangan seksnya), melalui suntukan (dengan transfusi suntukan, atau alat penusuk kulit yang menyebabkan pendarahan), dan dari ibu kepada bayi yang dilahirkan. Penularan-penularan ini kemungkinan besar bisa terjadi apa bila pengidap HIV melakukan kontak/terlibat secara langsung.
Ada yang beranggapan bahwa jika bersentuhan dengan orang yang mengidap HIV akan tertular oleh penyakit tersebut. Namun itu tidak benar karena hanya kemungkinan kecil saja orang yang bersentuhan, berpegangan tangan atau bahkan berpelukan akan tertular HIV. Burns menuliskan bahwa penularan hanya terjadi melalui cairan air mani, cairan vagina, cairan dileher rahim atau melalui pertukaran darah dan bukan melalui persinggungan air liur.[9] Jadi penyakit ini tidak dengan sembarangan menular tetapi dengan hal-hal tertentu yang membuat penyakit itu mudah menular.
Ø  TANDA-TANDA YANG DIALAMI OLEH PENDERITA HIV/AIDS
Setiap penyakit sudah pasti akan menimbulkan tanda-tanda bahwa seseorang telah mengidap suatu jenis penyakit tertentu yaitu sebuah peristiwa yang tidak biasa dialami semula dan yang menandakan akan terjadinya sesuatu (penyakit). Demikian halnya dengan penyakit HIV/AIDS yang juga memiliki tanda-tanda tertentu bagi korban yang mengalaminya. Biasanya setelah 5-10 tahun seseorang tertular HIV, penderita mulai menunjukkan gejala bermacam-macam penyakit yang muncul karena rendahnya daya tahan tubuh.[10] Sebagaimana pengertian AIDS, bahwa seseorang dapat dikatakan terkena penyakit HIV bila ia terdapat beberapa gejala-gejala tersebut.
Dalam bukunya Lydia  menuliskan bahwa perjalanan HIV menjadi AIDS terdapat 5 tahapan penyakit, masing-masing menunjukan gejala-gejala tersendiri, sebagai berikut:
1)      Tahap awal infeksi HIV; gejalanya mirip influenza.
2)      Tahap tanpa gejala; tidak menunjukkan gejala tetapi tes darah ditemukan antibody HIV+, dapat berlangsung bertahun-tahun (5-7 th).
3)      Tahap ARC (AIDS Related Complex); muncul gejala-gejala AIDS yaitu demam, penurunan berat badan, kelemahan tubuh, pembesaran kelenjar, diare, batuk dan sesak napas, kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan, sakit tenggorokan dan pendarahan.
4)      Tahap AIDS; muncul infeksi lain yang berbahaya (TBC, jamur dll).
5)      Tahap gangguan otak/susunan saraf pusat.[11]
Dari beberapa tahapan penyakit HIV tersebut sungguh sangat berbahaya. Ketika sel darah putih yang berfungsi sebagai untuk melawan kuman penyakit sudah diserang oleh virus HIV, maka ia tidak mampulagi melawan kuman penyakit sehingga penderita akan mudah diserang oleh berbagai penyakit hingga akhirnya dapat meninggal.

Ø  PANDANGAN/TANGGAPAN GEREJA DAN ALKITAB?
Banyak orang beranggapan bahwa penyakit HIV/AIDS adalah penyakit kutukan dari Allah. Apakah penyakit tersebut benar-benar kutukan dari Allah? Hal tersebut akan dibahas dalam pokok pembahasan ini.
Memang biasanya AIDS selalu dihubungkan dengan prilaku seksual yang abnormal, yakni akibat pergaulan seksual diluar pernikahan yang sah. Beberapa orang berpendapat, Allah mengutuk prilaku seksual melalui AIDS. Namun demikian dapat juga dilihat dengan teliti bahwa penularan AIDS tidak saja terjadi melalui prilaku seksual. Dalam hal ini Yewangoe memberikan tanggapan bahwa; “berdasarkan statistic, kematian 480.000 bayi setiap tahun di Afrika merupakan akibat epidemic AIDS.”[12] Penemuan tersebut berdasarkan data statistic dapat membantu setiap orang untuk dapat menyingkapi hal ini. Haruskah kematian bayi yang belum bisa berhubungan seks disimpulkan sebagai kutukan Tuhan?  
Dampat yang tragis dari kasus HIV/AIDS ini banyak yang menimbulkan keprihatinan. Brotosudarmo mengutib tulisan dari Benn yang mengatakan bahwa;
 dengan keprihatinan tersebut, Central Committee Dewan Gereja Dunia yang telah mengadakan sidang di Jhonnesburg pada tahun 1994, menugaskan grup konsultasi tentang AIDS agar mengadakan studi secara komprehensif. Komite tersebut memusatkan perhatiannya pada isu teologi dan etika yang berkaitan dengan wabah AIDS dan mengadakan pelayanan pastoral dan penyuluhan dalam gereja.[13]
            Sebagai orang kristen ketika menyingkapi persoalan yang demikian memang membutuhkan hikmat bukan dengan sembarangan mengeluarkan stetmen yang justru membuat penderita HIV/AIDS semakain menderita dengan keadaannya. Dengan membentuk suatu badan yang khusus menangani penderita HIV/AIDS berupa pelayanan konseling pastoral bahkan mengadakan penyuluhan di berbagai gereja berkenaan dengan bahayanya HIV/AIDS ini juga cukup membantu penderita bahkan mencegah HIV/AIDS.
            Mencegah bahkan menolong penderita HIV/AIDS yang merasa tertolak dan diasingkan merupakan wajud tanggapan gereja terhadap kasus HIV/AIDS, karena wabah ini bukan hanya masalah statistic saja melainkan mempengaruhi kemiskinan dan membuka peluang terjadinya pelanggaran HAM, menghancurkan hati dan mendatangkan perusakan pada tubuh dan jiwa penderita. Seorang kristen memiliki kewajiban untuk menolong penderita HIV/AIDS yang juga sebagai wujud kasih kepada sesama, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Gal 6:2)



[1] R.M. Drie S. Brotosudarmo, ETIKA KRISTEN untuk PERGURUAN TINGGI, (Yogyakarta: ANDI, 2007), 137
[2] Robert P. Borrong, Etika Seksual, (Bandung: Ink Media, 2006), 102.
[3] Ibid…137.
[4] Ibid…103.
[5] Lydia H. Martono, Pencegahan Dan Penanggulangan Penyalah Gunaan Narkoba Berbasis Sekolah, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),  115.
[6] Ibid…103
[7] Ibid…101-102
[8] Ibid…105.
[9] Jim Burns, Arahkan dengan Jitu, (Jakarta: Departemen Penerbitan I.H.O, 1997), 201.
[10] Ibid…115.
[11] Ibid…115
[12] ………………..?????
[13] Ibid…141.